Minggu, 22 Mei 2011

Perbedaan Ekonomi Negara

Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu. Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin). Di sisi lain, Singapura, Kanada, Australia, dan New Zealand –- negara-negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun — saat ini merupakan bagian dari negara maju di dunia. Mayoritas penduduknya tidak lagi miskin.

Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk pertanian dan peternakan. Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara "industri terapung" yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban –- tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan. Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa.

Lalu, apa perbedaannya?

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk bertahun-tahun melalui kebudayaan dan pendidikan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut:

1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan dan hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung dan berinvestasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu

Di negara terbelakang/miskin/berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut.

Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik. Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan kita mampu membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan terjadi apa-apa pada diri Anda! Hewan peliharaan Anda tidak akan mati. Anda tidak akan kehilangan pekerjaan. Anda tidak akan mendapat kesialan dalam 7 tahun. Anda juga tidak akan sakit.

Tetapi jika Anda mencintai negara kita, teruskan pesan ini kepada teman-teman Anda. Biarlah mereka merefleksikan hal ini. Kita harus mulai dari mana saja. Kita ingin BERUBAH dan BERTINDAK!

Dan… PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI!

more »

Selasa, 10 Mei 2011

Kelompok Pasar

PASAR


 

Secara umum definisi pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Dimana pasar terdapat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk mendapatkan imbalan. Imbalan tersebut berupa pembayaran yang sah dan saling sepakat antara penjual dan pembeli.

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (lih. kepemilikan) jasa dan barang.

Sedangkan definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.

Klasifikasi Pasar :

  1. Pasar Tradisional

    Pasar tradisional ini adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan adanya transaksi secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai , los atau dasaran terbuka. Terdapat penjual kebutuhan sehari-hari. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

  2. Pasar Modern

    Pasar modern ini adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan melihat label harga yang sudah tercantum dalam barang (baracode), berada dalam bangunan dan biasanya secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Semua barang yang di jual kebanyakan barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah Hypermarket, pasar swalayan (supermarket) dan minimarket.

Terdapat kategori pasar yaitu :

  1. Pasar menurut jenisnya
  • Pasar konsumsi
  • Pasar faktor produksi
  1. Pasar manurut jenis yang dijual
  • Pasar ikan
  • Pasar buah
  • Dll
  1. Pasar menurut lokasi
  • Misalnya adalah pasar kebayoran yang berlokasi di kebayoran lama.
  1. Pasar menurut hari (pasar yang di buka pada hari itu)
  • Pasar rebo
  • Pasar kamis
  1. Pasar menurut luas jangkauan
  • Pasar daerah
  • Pasar local
  • Pasar nasional
  • Pasar internasional

Pasar Menurut Wujud :

  1. Pasar konkret

    Pasar konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los atau toko-toko dll. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Produsen da konsumen juga dapat mudah dibedakan.

  2. Pasr Abstrak

    Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dll. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata tetapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dll. Kita juga tidak dapat melihat produsen dan konsumen secara bersamaan atau dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen.


     

Ada Beberapa Bentuk Struktur Pasar Konsumen yaitu :

  1. Pasar Persaingan Sempurna

    Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen banyak dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip denga jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah bers, gandum, batubara dll.

    Adapun sifat-sifat pasar ini yaitu :

  • Jumlah penjual dan pembeli banyak
  • barang yang di jual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
  • penjual bersifat pengambil harga (price taker)
  • Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
  • Posisi tawar konsumen kuat
  • Sulit memperoleh keuntungan diatas rata-rata
  • Sensitive terhadap perubahan harga
  • Mudah untuk masuk dan keluar pasar
  1. Pasar Monopolistik

    Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

    Sifat-sifat pasar monopolistic :

  • Untuk unggul diperluan keunggulan bersaing yang berbeda
  • Mirip dengan pasar persaingan sempurna
  • Brand yang menjadi cirri khas produk berbeda-beda
  • Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
  • Relative mudah keluar masuk pasar
  1. Pasar Oligopoli

    Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoly:

  • Harga produk yang dijual relatif sama
  • Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
  • Sulit masuk ke pasar karena butuh sumberdaya yang besar
  • Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
  1. Pasar Monopoli

    Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.


 


 

Sifat-Sifat Pasar Monopoli :

  • Hanya terdapat satu penjual atau produsen
  • Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
  • Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat orang banyak
  • Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit di dapat
  • Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
  • Tidak butuh strategi atau promosi untuk sukses

Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.


 

  1. Pasar Monopsoni


    Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.

    Sebenarnya pasar monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.

more »

Pertumbuhan Ekonomi

Teori Harrod - Domar

Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan teori pertumbuhan yang berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, teori itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang kemudian menjadi teori jangka panjang. Pada model Harrord-Domar peranan investasi sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh ganda. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi juga mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambahkan stok modal tersedia.

Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar merupakan teori pertumbuhan yang berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, teori itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang kemudian menjadi teori jangka panjang. Pada model Harrod-Domar peranan investasi sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh ganda. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi juga mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambahkan stok modal yang tersedia. Harrod menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh yang disebutnya sebagai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady-state growth), efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali.

Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age). Harrod juga mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka gangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagai keseimbangan mata pisau, mudah sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akan menjadi hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil). Teori pertumbuhan ekonomi Domar hampir mirip dengan teori Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang mendasar pula antara kedua teori itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang sebenarnya tidak ditentukan di dalam teorinya. Karena itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul karena adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang relative terlalu rendah (underinvestment).

Teori Harrod-Domar ini mempuyai beberapa asumsi yaitu :

  1. Perkonomian dalam keadaan penuh (full employment) dan barang-barang modal yang terdiri dalam measyarakat diguanakan secara penuh.
  2. Terdiri dari 2 sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negri tidak ada lagi.
  3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.

Kecendrungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (capital-output ratio = COR ) dan rasio pertambahan modal output (incremental capital-output ratio = ICOR

more »

Pembangunan

Teori Rostow

Walt Whitman Rostow (WW.Rostow) mencetuskan model pembangunan tahapan pertumbuhan (stages-of growth model of development). Ia adalah seorang ahli sejarah ekonomi dari Amerika Serikat. Menurut ajarannya perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi dapat dijelaskan dalam suatu tahapan yang harus dilalui oleh semua negara. Seperti yang dikemukakan dalam bukunya yang berjudul "The Stages of Economic Growth" .

Menurut Rostow disamping perubahan, pembangunan ekonomu berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain :

  1. Perubahan orientasi organusasi ekonomi, politik dan social yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar.
  2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam eluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
  3. Perubahan dalam kegiata investadi masyarakat dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
  4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekoomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan terhadap prestasi perorangan dan sebagainya).

Buku tersebut menampilkan cara seorang sejarah ekonomi melakukan generalisasi perjalanan sejarah modern. Kita pun bisa mengidentifikasikan semua masyarakat atas dasar dimensi-dimensi ekonomi mereka. Berada dalam salah satu dari lima tahapan ekonomi yang ada yakni :

  1. Tahap Ekonomi Tradisional

    Dicirikan oleh aktivitas ekonomi subsisten yakni output dikonsumsi oleh produsen bukan diperdagangkan, tetapi dikonsumsi oleh mereka yang memproduksinya; perdagangan dengan barter di mana barang-barang yang dipertukarkan mereka 'bertukar'; Pertanian adalah yang paling penting dan produksi industri padat karya, menggunakan jumlah terbatas modal.

  2. Penyusunan kerangka dasar tahapan tinggal landas menuju pertumbuhan berkesinambungan (Tahap Transisi)

    Surplus perdagangan muncul didukung oleh infrastruktur transportasi yang muncul. Tabungan dan investasi tumbuh. Pengusaha muncul. Masa transisi masyarakat mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth).

    Tahap ini memiliki 2 corak berbeda :

  • Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika : perombakan thd masy. tradisional yg sudah ada untuk mencapai tahap tsb.
  • Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara born free (daerah imigran) (Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru) : tanpa harus merubah sistim masy. tradisional yg sudah ada.
  1. Tahap Tinggal Landas

    Industrialisasi meningkat, dengan pengalihan pekerja membentuk tanah untuk manufaktur. Pertumbuhan terkonsentrasi di beberapa daerah di negara dan dalam satu atau dua industri. Baru politik dan lembaga-lembaga sosial yang berevolusi untuk mendukung industrialisasi.

    1. ciri utama negara yg mencapai Tahap Tinggal Landas :
      1. Kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product).
      2. Berkembangnya satu atau beberapa sector industri pemimpin (leading sector) dgn tingkat pertumbuhan tinggi.
      3. Tercapainya suatu kerangka dasar politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
  2. Tahap Menuju Kematangan ekonomi

Didukung dengan inovasi teknologi modern. Sudah efektif dalam menggunakan teknologi modern di hampir semua kegiatan produksi.

Karakteristik non ekonomi tahap menuju kedewasaan :

  1. Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah Kepandaian dan keahlian pekerja bertambah tinggi. Sektor indusri bertambah penting peranannya Sektor pertanian menurun peranannya.
  2. Sifat kepemimpinan dalam perush. mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik.
  3. Masy. bosan dgn keajaiban yg diciptakan industrialisasi shg timbul kritik-kritik.

Negara yg mencapai tahap ini (WW Rostow) : Inggris (1850), USA (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950).

  1. Tahap Konsumsi Masal Yang Tinggi implikasi dari teori rostow

    Pembangunan memerlukan investasi yang besar dalam peralatan modal; untuk mendorong pertumbuhan di negara-negara berkembang kondisi yang tepat untuk investasi tersebut harus dibuat yaitu kebutuhan ekonomi telah mencapai tahap 2.

Tiga macam tujuan masyarakat. yang ingin dicapai pada tahap ini :

  1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan thd bangsa lain.
  2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) (Negara Persemakmuran = Comment Wealth) dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak semakin besar).
  3. Meningkatnya konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi konsumsi thd barang tahan lama dan barang-barang mewah.

Negara pertama mencapai tahap Kedewasaan :
USA (th. 1920), Inggris (th. 1930), Jepang (th. 1950), Eropa Barat (th. 1950), Rusia (Pasca Stalin)

Tahapan tersebut bukanlah sekedar uraian deskriptif. Tidak juga hanya merupakan generalisasi observasi-observasi fakta tertentu tentang urutan masyarakat modern tetapi di dalamnya terkandung logika yang kuat dan berkesinambungan. Paparan tahapan-tahapan ini pada akhirnya menyajikan sebuah teori pertumbuhan ekonomi dan dalam cakupan yang lebih umum.

Menurut teori ini negara-negara maju pada umumnya telah melampaui tahapan "tinggal landas menuju pertumbuhan ekonomi berkesinambungan yang berlangsung secara otomatis". Sedangkan negara-negara yang sedang berkembang atau yang masih terbelakang pada umumnya masih berda pada tahapan tradisional atau tahapan kedua yakni tahap penyusunan kerangka dasar tinggal landas tidak lama lagi hanya merumuskan serangkaian aturan pembangunan untuk tinggal landas, mereka akan segera bergerak menuju proses pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berkesinambungan.

Keterbatasan Model Rostow
Determinan suatu negara tahap pembangunan ekonomi biasanya dilihat dalam pengertian yang lebih luas yaitu tergantung pada:

  • Kualitas dan kuantitas sumber daya
  • Suatu negara teknologi
  • Sebuah struktur kelembagaan negara hukum misalnya kontrak


     

Rostow menjelaskan pengalaman perkembangan negara-negara Barat, baik. However. Namun, Rostow tidak menjelaskan pengalaman negara-negara dengan berbagai budaya dan tradisi negara-negara Sub-Sahara misalnya yang telah mengalami perkembangan ekonomi kecil.

    Salah satu dari sekian banyak taktik pokok pembangunan untuk tinggal landas adalah pengarahan atau mobilisasi dana tabungan (dalam mata uang domestic maupun valuta asing) guna menciptakan bekal investasi dalam jumlah yang memadai untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan melalui model.

more »

Rabu, 10 Maret 2010

Dasar Komunikasi Bisnis

    Alhamdulillah tugasnya selesai sudah. Ngantuk…! Maklum masih menganut SKS (system kebut semalam). Daripada blognya kosong mending saya posting tugas saya aja deh. Ini tugas pengantar komunikasi pertanian yang diberikan oleh dosen saya tercinta pak Yudhy Salammpessy, mudah-mudahan aja bener tulisan namanya. Maaf nggak pake title namanya. Harap dimaklumi, udah malem ngantuk. Mudah-mudahan bermanfaat yah…

DASAR-DASAR KOMUNIKASI

Definisi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin "communis" yang berarti "bersama". Sedangkan menurut kamus definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan – ungkapan seperti berbagi seperti berbagi informasi atau pengetahuan , memberi gagasan atau bertukar pikiran , informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan definisi lain terbatas pada situasi stimulus response. Dengan begitu pesan dengan sengaja disampaikan untuk mendapatkan response. Contohnya adalah pertanyaan yang pasti memerlukan jawaban, intruksi yang diberikan perlu diikuti, atau penyajian iklan untuk stimulan agar orang tertarik membeli suatu produk.

    Komunikasi dapat terjadi di antara manusia selain itu komunikasi juga dapat terjadi di antara manusia dengan mesin (khususnya komputer) atau sebaliknya. Komunkasi dapat di bedakan dalam dua klasifikasi yaitu komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Komunikasi kelompok terjadi antara kelompok besar dan kelompok kecil yang mana terdapat identitas mereka masing-masing. Sepertidi dalam ruang kelas, kantor atau di tempat yang di dalamnya erdapat identitas. Komunikasi massa yaitu yang didalamnya terdapat orang yang besar melalui media massa seperti radio, televise atau surat kabar.

    Komunikasi bisa di lakukan secara verbal maupun nonverbal. Verbal artinya berkomunikasi dengan kata-kata. Ada lima proses komunikasi verbal yaitu meliputi berbicara, menulis, membaca, mendengarkan dan berpikir (komunikasi dengan diri sendiri). Sedangkan nonverbal artinya tanpa kata-kata, yaitu melalu gerak tubuh atau bahasa tubuh. Tujuan orang berkomunikasi adalah untuk menyampaikan informasi, memberikan persuasu dan menghibur.

Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi di lakukan antar pribadi, kelompok, komunitas hingga komunikasi antar bangsa. Keberhasilan tiap aspek kehidupan ditentukan oleh kecakapan berkomunikasi. Ada tujuh unsur yang menjadikan komunikasi dapat berlangsung yaitu :

1.Manusia

    Manusia disini sebagai pelaku yang terlibat komunikasi , baik mengirim atau menerima informasi. Selama berlangsung terjadilah pertukaran informasi atau pesan di antara dua pihak yang mempengaruhi.

2. Pesan

    Pertukaran pesan, baik verbal maupun non verbal terjadi selama komunikasi berlangsung. Melalui ucapan, suara, gerak isyarat, ekspresi wajah dan sentuhan fisik pesan dapat disampaikan. Misalnya jabatan tangan dengan disertai kata atau ucapan tertentu. Ketika seseorang mengerutkan dahi, berteriak, berbisik atau memalingkan wajah semua itu merupakan efek dari komunikasi.

3. Saluran

    Pesan disampaikan melalui indera secara verbal dan nonverbal. saluran komunikasi dilakukan melalui pesan suara, pesan melalui penglihatan, rasa, penciuman , sentuhan dan sebagainya.

4. Gangguan

    Banyak gangguan yang dapat menghalangi jalannya komunikasi salah satunya yaitu suara berisik. dan lebih dari itu banyak lagi gangguan yang mempengaruhi ketidaknyamanan fisik dalam bentuk lain seperti udara pengap, lingkungan yang padat ruangan yang panas atau factor pribadi seperti prasangka, ketidasesuaian perasaaan dan sebagainya.

5. Konteks

    Konteks prilaku komunikasi sangat erat dan dapat di perhatikan pada perubahan sikap seseorang pada saat mengubah gaya berbicara, sikap tubuh, atau cara berpakaian agar lebih sesuai dengan lingkungan.

6. Umpan Balik

    Komunikasi terjadi antara dua pihak pengirim dan penerima pesan yang saling bertukar pesan atau informasi. Isyarat verbal atau nonverbal yang terjadi disebut umpan balik. Dari umpan balik dapat diketahui cara lawan komunikasi menangkap pesan yang disampaikan. Seperti senyuman atau tawa, kerutan wajah dan lain sebagainya. Umpan balik yang positif yaitu lawan bicara bereaksi. Dan sebaliknya umpan balik negatif dapat menghentikan reaksi.

Umpan balik ada yang internal dan eksernal . umpan balik internal yaitu memantau perilaku penampilan dari lawan diri seseorang dalam berkomunikasi. Dan umpan balik eksternal adalah umpan balik dari lawan komunikasi selama komunikasi berlangsung. Kepekaan umpan balik tersebut perlu diperhatikan agar seseorang dapan menjad komunikator yang baik.

7. Pengaruh

    Pengalaman komunikan dapata berpengaruh terhadap dua pihak yang saling berinteraksi. Pengaruh komunikasi dapat berupa emosional, fisik, kognitif atau kombinasi dari ketiganya. Komunikasi dapat menyebabkan terjadinya sikap apatis, perdebatan, atau bahkan perkelahian. Sebaliknya komunikasi dapat menabahkan wawasan informasi yang baru mengembangkan pengetahuan dan perumsan opini.


Fungsi Komunikasi

    Fungsi komunikasi adalah untuk memahami sikap dan prilaku manusia. Perkembangan sikap percaya diri dapat di tentukan oleh kecakapan komunikasi. Pengalaman komunikasi dapat membantu mengungkapkan kepribadian dan membantu hubungan yang baik, serta mengubah sikap dan prilaku.

Kendala Dalam Berkomunikasi

Komunikasi akan mengalami kendala apabila terdapat perbedaan yang mencolok dalam pengalaman hidup diantara pihak pengirim pesan dan pihak penerima. Misalnya pada saat sebuah perusahaan besar bermaksud membuka cabang di sebuah kota kecil, manajemen perusahaan akan mendapati bahwa karyawan local yang berasal dari kota tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda.dibandingkandengan karyawan yang di kota yang lebih besar.

Pihak yang terlibat dalam komuniksi mempunyai latar belakang yang berbeda . pesan komunikasi dalam pembicaraan yang dilakukan cenderung ditafsirkanmenurut sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu dalam pemahaman pesan pun dapat terjadi ketidaksamaan isi pesan tidak berimbang.

Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan sumber kehidupan sebuah organisasi yang menjebatani informasi dari dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi terdiri dari enam tahapan berikut :

  1. Pengirim mempunyai ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain
  2. Pengirim mengubah idenya menjadi pesan. Sebelumnya terlebih dahulu menentukan bentuk pesan (kata, ekspresi wajah, gerak, isyarat), panjang uraian pesan, susunan, nada, dan gaya yang semuanya tergantung pad aide, penerima pesan (audience) dan suasana hati pengirim pesan.
  3. Pengirim menyampaikan pesan. Perlu adanya pilihan saluran komunikasi (verbal atau nonverbal) lisan atau tertulis dan media yang sesuai (telepon, computer, surat memo dan laporan)
  4. Pihak penerima menerima pesan. Apabila pesan disampaikan dalam bentuk persentasi lisan audience harus dapat mendengar pembicaraan dan memperhatikan pesan yang disampaikan.
  5. Penerima menafsirkan pesan. Audience harus menyelaraskan pemiiran dengan pihak pengirim pesan, menerima dan memahaminya kemudian pesan yang diterima di simpan dalam pikiran.
  6. Penerima pemberian reaksi dan mengirim umpan balik. Umpan balik berupa respons penerima, batas akhir rangkaian komunkasi. Setelah mendapat pesan penerima memberikan respons. Umpan balik merupakan unsure utama dalam proses komunikasi karena umpan balik memungkinkan pihak pengirim pesan untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirimkan.

"dibikin bagan atau gambar ajah sebenernya disini ada gambarnya. Alurnya sama kaya point-point di atas".

Bentuk Dasar Komunikasi

  • Komunikasi verbal

    Komunikasi verbal ialah komunikasi dalam bentuk percakapan atau tertulis.setiap orang atau dalam komunitas berkomunikasi secara verbal dalam menyampaikan pesan atau inforamasi. Gaya bicar berpengaruh pada minat lawan komunikasi. Orang yang mempunyai gagasan yang baik untuk menawarkan suatu produk berbicara dengan kata-kata yang tidak efektif menjadikan tidak tercapainya tujuan. Butuh keterampilan kecakapan dalam mengucapkan kata untuk mendapatkan pesan atau respons dalam komunikasi verbal menentukan keberhasilan komunikasi.

    Agar dapat dipahamioleh lawan komunikasi diperlukannya keterampilan dalam mengungkapkan pesan verbal. Memlih kata dalam berbicara tentang suatu topic di tempat kerja berbeda dengan menerapkan kata yang digunakan dalam komunikasi si lingkungan keluarga meski pokok bahasannya sama.

  • Meningkatkan kecakapan komunikasi verbal

    Berbicara dan mendengarkan merupakan bentuk komunikasi yang sering dilakukan. Hal in imenjadikan orang lebih memilih berbicara daripada menulis dalam berkomunikasi. Dengan komunikasi lisan orang dapat langsung mendapat umpan balik, sedangkan pada komunikasi tertulis orang harus menyusun pesan, menulis, mengirim, dan menunggu tanggapan sebagai umpan balik.

Umpan Balik

    Umpan balik berhubungan erat dalam proses mendengarkan . pengembangan pemahaman dan pengetahuan tentang cara kerja umpan balik dapat meningkatkan kecakapan mendengarkan.

    Umpan balik terdiri dari semua pesa verbal dan nonverbal yang disampaikan baik secara sadar atau tidak dalam merespons komunikasi dari pihak lain.umpan balik seringkali diungkapkan secara implicit. Misalnya mahasiswa dalam mengikuti kuliah memberikan umpan balik berupa pesan nonverbal dalam bentuk sikap serius.

Umpan balik pun ada macam-macam jenisnya, " tapi maaf cukup sekian udah ngantukk….."

Hoooaaaaaaaaahhhmmmm……, nyamn…., nyammnn…..!


 


 

Sumber yang dikembangkan    :

Prof Dr. Mas'ud Mchfoedz, M.B.A, Mahmud Machfoedz, 2004, Komunikasi Bisnis Modern; Yogyakarta, BFE-Yogyakarta

more »

Sabtu, 23 Januari 2010

Cara Membuat Tahu Putih dan Tahu Kuning

Bener-bener hari yang penuh pengalaman. Hari Jumat kemarin tuh hari pertamanya gw untuk mencari informasi dari pabrik tahu. Melalui proses wawancara dengan sang pemilik pabrik tahu. Yah, bisa di bilang mereka pengusaha kecil2an "home industry".

    Sasaran pertama yaitu pabrik tahu di daerah Lopang-Serang-Banten. kalau data dari pemerintahnya sih banyak pabrik tahu. Tapi yang kita dapet setelah dicari-cari nyasar pun kejadian, nungguin target, ngobrol macem2 sama responden sampe nggak inget waktu. Maklumlah hari pertama jadi ngggak apapa ambil hikmahhnya ajah. Yang serunya lagi kita nunggu. Ada dua target hari ini yang satu nunggu sampe magrib baru bisa diminta waktunya dan satu lagi nunggu Sampe pengusaha pabrik tahu / responden nyampe rumahnya. Kita berdua bengong, kebetulan di sampingnya ada becak. Kaya layaknya abang-abang becak nggak dapet obyekan hari ini. Hahaha…. ketawa lepas gw disitu. Karna gw berfikir ouh, ternyata susahnya cari uang emang dari awal tujuanya gara-gara pengen dapet uang hasil sendiri. Daripada bengong, kita memutuskan untuk mencari warnet di sekitar situ. Dan syukurnya memang ada sebelahan dengan rumah itu. Hahaha… padahal kita udah muter2 jauh loh untuk nyari warnet.

    Satu jam pun berlalu, 2 jam nunggu, selasai onlen facebook. langsung ke tempat rumah itu lagi dan syukurnya sudah dateng pemilik pabrik tahu itu yang terletak di belakang rumahnya. Namanya Ibu Reti, selain menjalani usaha tahu ia pun mengajar di TK kayanya sih PNS soalnya gw lupa nanyain hal itu. dan bukan itu ajah yang diluapain. Padahal ibu Reti wawasannya luas tentang segala macem. Tidak heran, memang ia lulusan S1 di IKIP kalau sekarang yaitu UNJ. Dari parut wajahnya ia masih muda tapi umurnya sudah 43 tahun. Sangking wawasannya luas ibu Reti bertanya kepada kita sebagai Mahasiswa Pertanian tentang isu-isu, realita segala macem yang sebenarnya memang kita tertarik ingin tahu. Tapi karena di kejar oleh waktu, Perkataan ibu Reti pun masuk keluar kiri dan keluar kuping kanan dan hanya setangkapnya ajah. Ibu itu terus gak berenti-berenti bicara. Kami pun nggak enak kalau langsung memotong pembicaraan dan pulang begitu saja.

    Setelah berhenti kami pamitan pulang. Sebenarnya kita Tanya jawab dengan nggak make metode cermat dalam kuisioner penelitian. Kita Tanya jawab ngomong panjang lebar- sesuai yang di kasih kakak tingkat dan kita telen mentah-menatah. Dan dampaknya makan waktu yang lama, nggak ke intinya, dan banyak yang terlewatkan. Kalau mau tahu cerita sebelumnya lihat blog postan gw kemaren.

    Sampai di kosan gw merenung, sekarang waktu menunjukan pukul 04:00 sore sedangkan kami pun baru berkunjung 1 tempat pabrik tahu awalnya target dalam sehari 5 pabrik. Tapi tak apalah. Baru langkah pertama. Gw langsung buka laptop ganti dan susun pertanyaan dengan metode yang mudah. Kalo Metode ini rencananya di pake untuk pabrik tahu yang sudah ada janji stelah magrib dan seterusnya.

Dan akhirnya selesai kemudian print dan istirahat.

    Magrib sudah tiba, kita sembahyang dulu sebentar dan berangkat ke tempat pabrik tahu yang kedua. Setelah itu berangkat dan pengharapan kesuksesan pun terlintas di sepanjang jalan.

    Sesampai disana, motor kami di parkirkan di samping pabrik tahu itu. dan ada seorang laki-laki muda yang menyamparkan ke arah kami. Sebenernya laki-laki itu sudah tahu kedatangan kami. Karena waktu siang sebelum ke tempat ibu Reti, kami ke tempat ini dulu. Sayangnya waktu itu keadaan untuk mencari informasi pun gak mendukung. Karena semua pegawai skaligus pemiliknya pun sedang sibuk dalam proses pembuatan tahu. Dan janjinya pun mereka masih inget dan bersedia untuk di Tanya jawab. Karena kami sudah merubah metode kuisionernya kami pun langsung memberikan kertas yang mudah di baca dan di jawab. Palingan sedikit yang mereka nggak ngerti baru kita jelaskan.

    Laki-laki muda itu ternyata memang pemilik pabrik tahunya. Gw langsung salut. Namanya pak Dadi, masih berumur 23 tahun. Pantes, kelihatannya seperti teman sebaya kita. Bapak itu berlogat sunda. Memang aslinya dari bandung. Kami semua duduk di gardu sambil menunggu bapak itu mengisi pertanyaan. Di gardu tidak hanya kami. Tetapi ada beberapa pegawai yang sedang asik main catur dan semua menyambut ramah kedatangan kami. Ternyata sama halnya seperti ibu Reti yaitu hambatan dalam menjalankan bisnis ini adalah seringnya mati lampu di kota serang. Tidak ada pemberitahuan dari pemerintah sebelumnya. Kalau saja ada pemberitahuan mereka pasti akan merubah jam kerja mereka.katanya.

    Setelah selesai Tanya jawab, bapak itu menyuruh kami menunggu, bapak itu langsung menyiapkan tahu untuk kami bawa pulang. Terimakasih pak dadi atas tahunya. Kalo mau ada yang mesen tahu pak dadi silahkan hub : 081382403325 katanya "promotion: mode on "

    Ternyata hampir mirip cara pembuatan tahunya hanya saja ibu rita membuat tahu putih dan pak dadi membuat tahu kuning.

Apa perbedaan tahu putih dan tahu kuning ??

Nah kita lihat cara pembuatan tahu terlebih dahulu:

  1. Kacang kedelai di rendam selama 3 jam
  2. Kacang kedelaii hasil rendaman di cuci untuk membersihkan kotoran dan biji mati (mengapung saat perendaman)
  3. Kacang digiling untuk menghasilkan bubur kedelai
  4. Bubur kedelai di rebus untuk memishkan air susu kedelai dan ampas
  5. Bubur kedelai hasil rebusan lalu disaring melalui kain bersih sehingga dihasilkan bubur kedelai yang jadi ynag menjadi bahan utama pembuatan tahu. Lalu tiriskan dengan suhu sekitar 70 derajat Celcius
  6. Tuangkan koagulan (bahan penggumpal) berupa larutan asam (biasanya kalsium sulfat alami) secara perlahan saat bubur dalam keadaan panas. Banyak sedikitnya koagulan akan mempengaruhi tekstur tahu. Lebih banyak koagulan yang dihasilkan, tahu lebih lembut.
  7. Campurkan koagulan dan bubur kedelai yang panas lalu di endapkan selama 10 menit.
  8. Begitu semua air susu kedelai memisahkan diri ke dalam endapan kecil berwarna putih. Pindahkan hasil endapan yang sudah ke gumpal ke dalam cetakan yang sudah di lapisi dengan kain.
  9. Setelah agak dingin dan menjadi kenyal (agak keras), pindahkan tahu ke atas lempeng cetakan dan tahu siap di cetak sesuai dengan ukuran.

Perbedaan tahu putih dan tahu kuning hanya pada proses akhirnya saja.

more »

Jumat, 22 Januari 2010

Cara Membuat Kuesioner Penelitian

Waktu itu tepatnya kemaren, temen gw namanya Tere dapet tawaran dari Kakak tingkat yang sedang dalam proses menyusun Skripsi. kakak tingkat itu minta tolong ke tere untuk ngambil data ke pengusaha pabrik yang bahan bakunya kedelai. Contohnya tempe, tahu dan kecap. Dan semua itu emang nggak mudah. KaKak tingkat itu maunya 60 tempat yang mesti kita ambil datanya dalam waktu 10 hari. Wah, sanggupkah ia …???? Pastinya semua ini gak GRATIS. Dan tere pun nerima tawaran itu. KaKa tingkat langsung menyerahkan kuisioner penelitian alias pertanyaan-pertanyaan itu secara tersusun dalam lembaran kertas untuk kita tanyakan ke pemilik Tahu / tempe dan sedikit uang untuk ongkos jalan yaitu senilai Rp.100ribu. Itu pun baru awalnya alias uang DP kalo dalam transaksi beli motor. Ntar untuk kreditannya menyusul. Katanya sih kalo butuh apa-apa tinggal minta aja ke kakak tingkat itu. Mudah-mudahan aja emang bener kenyataanya. Terlintas di pikiran kita berdua nih "wah ini bakalan jadi duit semua, lumayan lagi liburan dapet tambahan uang jajan". Dan yang bikin gw bingung nih, isi kuisionernya itu nggak mudah di analisis oleh responden. Kan takutnya ada orang yang nggak ngerti gitu. Tidak ada pertanyaan ia atau tidak. Jadi tidak ada pilihan jawaban yang disediakan. Kalo dari masukan temen gw yang seangkatan, dia memang tahu cara penyusunan kuisioner yang benar agar mudah untuk di jawab dan efesien. Dan cara ini tuh akan merepotkan kita nantinya katanya. Sebenarnya Tadi tuh gw udah di ajak tere tuk kerja sama.

Nih kawan-kawan tips cara membuat kuisioner penelitian agar mudah di isi oleh responden :

Persyaratan dalam membuat kuesioner

(a) Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi, relevan pertanyaan dengan responden secara perorangan.

(b) Relevansi pertanyaan dengan studi: betul

(c) Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.

Adapun Kegagalan-kegagalan dalam membuat kuesioner:

(a) Luncuran pertanyaan ganda: Jangan menanyakan satu masalah dalam satu pertanyaan. Contoh, apakah anda sering menyobek buku di perpustakaan selagi tidak ada pengawas yang melihatnya; dan apakah anda juga sering mencoreti buku milik perpustakaan untuk kepentingan penjelasan secara khusus?.

(b) Pertanyaan yang mengaahkan: Hindari bentuk pertanyaan seperti ini. Contoh, menurut presiden, kita harus mengencangkan ikat pinggang dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini. Anda setuju, bukan?. Pertanyaan seperti ini biasanya dijawab secara langsung dengan kata 'setuju'. Bisa dibayangkan bahwa jika semua pertanyaan dijawab dengan setuju.

(c) Pertanyaan sensitif: Hati-hati dengan pertanyaan sensitif seperti contoh berikut: Anda pernah melakukan onani?; Anda pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah?. Pertanyaan jenis ini termasuk kategori sensitif, bahkan kurang ajar.

(d) Pertanyaan yang menakut-nakuti: Contoh. Di daerah ini sering terjadi perampokan dan penodongan di malam hari. Bisa Anda sebutkan orangnya?; atau, Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah ini, karena andalah yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami.

Lihat lebih lengkap lagi klik disini


Dah tahu kan caranya, sedari itu kita langsung susun rencana. Siapkan dan rapatkan barisan. Kita mesti punya motor untuk bolak balik dan kita pun memasangkan target per Hari yaitu 5 pabrik yang harus kita kunjungin pasti menguras stamina. Kita emang harus siapkan juga stamina tentunya kawan2. Takutnya ada hambatan disana entah nyasar, mogok tapi jangan sampe deh. Bener2 gw wonder woman banget. tapi hatinya feminin lho kawan-kawan. Prikitiiwww… promotion : mode on. Wkwkwkkkk…..

Doakan kawan-kawan semoga kita semua sukses dan dapet pengalaman yang bermanfaat serta kakak tingkatnya itu pun cepat menyelesaikan skripsinya.

Amien…."












more »

Kamis, 05 November 2009

Kewirausahaan


Ini adalah postingan saya tentang kewirausahaan dari dosen saya yang bernama pak suherna. Maaf lengkapnya tidak dijelaskan.
Katanya ini adalah sebagian yang keluar dari UTS saya mudah2an soalnya pun mudah dijawabnya amien…
Mudah2an bermanfaat yah...!
KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN:
Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
IMBALAN :
  1. IMBALAN LABA
  2. IMBALAN KEBEBASAN
  3. IMBALAN MENJALANI HIDUP
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
IMBALAN KEBEBASAN
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja peibadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungutlaba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
IMBALAN BERUPA KEPUASAN DALAM MENJALANI HIDUP
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
TANTANGAN BERWIRAUSAHA
Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.
KARAKTERISITK WIRAUSAHA
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :

Ciri-Ciri
Watak
  1. Percaya Diri

  2. Berorientasikan tugas dan hasil.





  1. Pengambil Resiko.



  1. Kepemimpinan.




  2. Keorisinilan.



  3. Berorientasi kemasa depan



  4. Jujur dan tekun



  1. Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimize
  2. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,energik dan emiliki inisiatif.
  3. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.

  4. Bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun
  5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  6. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan

  7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
  1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
  2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring
  3. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis

Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, cirri-cirinya :
  • Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
  • Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
  • Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
  • Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
  • Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
  • Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
more »

Minggu, 25 Oktober 2009

PRESIPITASI


BAB I. PENDAHULUAN


Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi
uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air.

Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.
Presipitasi adalah salah satu komponen utama dalam siklus air, dan merupakan sumber utama air tawar di planet ini.Diperkirakan sekitar 505,000 km³ air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000 km³ diantaranya jatuh di lautan. Bila didasarkan pada luasan permukaan Bumi, presipitasi tahunan global adalah sekitar 1 m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1.1 m. Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang sangat berguna bagi pernecanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan bendung, dam, dan sebagainya.

Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama (Lakitan, 2002). Klasifikasi iklim yang umumnya di pakai yaitu sistem klasifikasi Koppen, sistem klasifikasi Mohr,
sistem klasifikasi Schmidt-Ferguson, dan sistem klasifikasi Oldeman.






BAB II. PEMBAHASAN


  1. PENGERTIAN

    Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi. Presipitasi cair dapat berupa hujan dan embun dan presipitasi beku dapat berupa salju dan hujan es. Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi
    uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air.

    Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga. Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.

    Hujan adalah peristiwa jatuhnya cairan (air) dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan merupakan salah satu komponen input dalam suatu proses dan menjadi faktor pengontrol yang mudah diamati dalam siklus hidrologi pada suatu kawasan (DAS). Peran hujan sangat menentukan proses yang akan terjadi dalam suatu kawasan dalam kerangka satu sistem hidrologi dan mempengaruhi proses yang terjadi didalamnya..









  2. SIFAT FISIKA dan KIMIA

    Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi dan hasil akhirnya merupakan air. Air sendiri memiliki sifat fisik dan kimianya. Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai untuk kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa air merupakan pelarut yang baik: Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan dalam air.

    Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut.

    Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu reaktif yang membuatnya berpotensi merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon yang tidak bereaksi kimia). Mengutip Michael Denton: "Tampaknya, seperti semua sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis maupun geologisnya."

    Detail lain tentang kesesuaian sifat-sifat kimia air untuk kehidupan selalu terungkap ketika para peneliti menyelidiki zat tersebut lebih jauh. Harold Morowitz, seorang profesor biofisika dari Universitas Yale, menyatakan:

    Beberapa tahun ke belakang telah menyaksikan studi yang berkembang tentang sebuah sifat air yang baru dipahami (yaitu, konduktansi proton) yang ternyata hampir unik bagi zat tersebut, merupakan unsur kunci transfer energi biologis, dan tentu saja penting bagi asal usul kehidupan. Semakin dalam dipelajari, semakin terkesan sebagian dari kami dengan kesesuaian alam dalam bentuk yang begitu tepat.









  3. Dalam pengertian di atas di jelaskan bahwa Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga. Adapun jenis- jenis hujan antara lain :

    1. Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya
  • Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
  • Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
  • Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
  • Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
  • Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.
  1. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya :
  • Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
  • Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
  • man;font-size:12;" >Hujan batu es, curahan batu es yang trun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
  • Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
  1. Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG) :
    1. hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
    2. hujan lebat, 50-100 mm per hari
    3. hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari


  1. ALAT UKUR PRESIPITASI

    Hujan
    adalah peristiwa turunnya titik-titik air atau kristal-kristal es dari awan sampai ke permukaan tanah. Curah hujan ( dalam satuan mm ) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.

    Alat untuk mengukur jumlah curah hujan yang turun kepermukaan tanah per satuan luas, disebut Penakar Hujan. Satuan curah hujan yang umumnya dipakai oleh BMKG adalah millimeter (mm.). Jadi jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumi / tanah. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 (satu) millimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu ) liter atau 1000 ml. Misalnya disuatu daerah atau lokasi pengamatan curah hujannya 10 mm., itu berarti daerah luasan sekitar daerah / lokasi tergenangi oleh air hujan setinggi atau tebalnya 10 millimeter (mm.)

    Alat penakar hujan terbagi dalam 2 jenis yaitu :

    a. Penakar hujan biasa tipe Obervatorium (Obs.) atau non recording.

    b. Penakar hujan Otomatis / penakar hujan yang dapat mencatat sendiri (self-recording).

    Penakar hujan Otomatis terbagi dalam 2 type :

    1. Penakar Hujan Otomatis type Hellmann yaitu penakar hujan yang menggunakan sistem pelampung ( Float ).

    2. Penakar Hujan Otomatis yang menggunakan sistemTipping Bucket.

    A. Penakar Hujan Biasa (Obs.)

    Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording), bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tingginya sekitar 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa pralon tingginnya 100 Cm. Penakar hujan biasa terdiri dari :

    a. Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong ( bagian atasnya ) terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin ( lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.

    b. Bak tempat menampung air hujan.

    c. Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.

    d. Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu dengan cara disekrup.

    e. Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm.

    Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain. Menentukan tempat pemasangan penakar hujan merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam pengukuran curah hujan. Jika penakar hujan akan dipasang pada Stasiun Meteorologi yang mempunyai Taman alat- alat, letak pemasangannya dapat disesuaikan dengan pola taman alat. Tetapi banyak penakar hujan yang dipasang pada Stasiun Meteorologi Khusus / Stasiun kerja sama yang belum atau tidak mempunyai taman alat, dalam hal ini untuk penentuan tempat pemasangan penakar hujan perlu diperhatikan hal - hal berikut.

    1. Syarat - syarat pemasangan :

    1. Penakar hujan harus dipasang pada lapangan terbuka, tanpa ada gangguan disekitar penakar, seperti pohon dan bangunan, kabel atau antene yang melintang diatasnya. Jarak yang terdekat antara pohon / bangunan dengan penakar hujan adalah 1 kali tinggi pohon / bangunan tersebut.
    2. Penakar hujan tidak boleh dipasang pada tanah miring (lereng bukit), puncak bukit, diatas dinding atau atap.
    3. Penakar dipasang dengan cara disekrup / dipaku pada balok bulat yang dicat putih dan ditanam pada pondasi beton (lihat gambar), sehingga tinggi penakar hujan dari permukaan corong sampai permukaan tanah 120 Cm.(lihat gbr), letak penampang corong harus datar (horizontal) bukaan kran diberi kunci gembok sebagai pengaman.
    4. Penakar harus dipagar keliling dengan kawat, ukuran 1.5 m x 1.5 m dengan tinggi 1m, agar tidak dapat diganggu binatang dan orang yang tidak berkepentingan.








    2. Cara pengamatan :

    1. Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu setempat, atau jam-jam tertentu.
    2. Buka kunci gembok dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian kran dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
    3. Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm. kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat dijumlahkan.
    4. Untuk menghindarkan kesalahan parallax, pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
    5. Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan dasar meniskus tadi.
    6. Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. dan 24,5 mm. menjadi 25 mm.
    7. Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
    8. Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol) dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
    9. Jika tidak ada hujan, beri tanda ( - ) atau ( . ) pada kartu hujan.
    10. Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda (X) pada kartu hujan.
    11. Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar hujan Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang berskala ml. (Cc), yangdapat dibeli di Apotik. Dengan gelas ukur ini, hasil pengukurannya yaitu volume air yang tertampung dibagi luas corongnya (100 Cm2) dan kemudian satuannya dijadikan millimeter (mm.). Misalnya air yang tertampung sebanyak 170 ml. (170 Cm3) maka hasilnya adalah : 170 Cm3 : 100 Cm2 = 1.7 Cm =
      17 mm. atau
      1 mm sama dengan 10 ml (Cc).

    B. Penakar Hujan Otomatis ( Penakar Hujan Otomatis Tipe Hellmann)

    Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat sendiri, badannya berbentuk silinder, luas permukaan corong penakarnya 200 Cm2, tingginya antara 100 sampai dengan 120 Cm. Jika pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka, maka bagian dalamnya akan terlihat seperti gambar terlampir :





    1. Syarat -syarat pemasangan :

    Pada umumnya persyaratan tempat pemasangan alat penakar hujan type Hellman, sama dengan alat penakar hujan biasa (Obs). Alat ini dipasang dengan cara disekrup pada alas papan yang dipasang pada pondasi beton (lihat gambar), sehingga tinggi permukaan. corongnya dari permukaan tanah adalah 140 Cm. Letak permukaan corong penakar, dan dasar tempat meletakkan tabung berpelampung harus benar-benar datar (waterpas).

    2. Prinsip kerja alat :



    Jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan pelampung beserta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya. Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam tabung akankeluar melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil menggores pias berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti dan akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi apabila ada hujan turun.


    C. Penakar Hujan Otomatis ( Penakar Hujan Otomatis Tipe Tipping Bucket)

    Penakar hujan Otomatis type Tipping bucket terbagi 2 macam yaitu :

    1. Penakar Hujan Tipping Bucket yang sistem kerjanya mekanik.

    Penakar hujan Tipping Bucket jenis ini yaitu merk Jules Richard, yang terpasang dan dioperasikan dibeberapa Stasiun Meteorologi BMG pada tahun 1976, kemungkinan besar saat ini sudah banyak yang tidak dioperasikan lagi. Luas permukaan corong penakar hujan ini 400 Cm2. Silinder jam untuk meletakkan pias, serta perlengkapan bucketnya berada pada satu kotak, dan dapat diangkat keluar dari badan penakar hujan saat penggantian pias. piasnya berskala 50 mm. Pada saat penggantian pias kedudukkan pena tidak perlu dirubah atau diturunkan, sebagaimana halnya pada penakar hujan type Hellman. Dalam pemasangan alat ini, tinggi permukaan corongnya 140 Cm dari permukaan tanah.

    Prinsip kerja alat :

    Air hujan akan masuk melalui permukaan corong penakar, kemudian mengalir untuk mengisi salah satu bucket. Setiap jumlah air hujan yang masuk sebanyak 0.5 mm. atau sejumlah 20 ml maka bucket akan berjungkit, dimana bucket yang satunya akan terangkat dan siap untuk menerima air hujan yang akan masuk berikutnya. Pada saat bucket berjungkit maka pena akan menggores pias 0.5 skala (0,5 mm.), pena akan menggores pias dengan gerakan naik ataupun turun. Demikianlah seterusnya bucket akan bergantian berjungkit bila ada air hujan yang masuk, dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah curah hujannya.




    2. Penakar hujan Tipping Bucket yang sistem kerjanya elektrik.



    Pada umumnya peralatan Automatic Weather Station (AWS) yang kini banyak dioperasikan di Stasiun Meteorologi, perangkat sensor penakar hujannya menggunakan Tipping Bucket. Dimana pada saat bucketnya saling berjungkit, secara elektrik terjadi kontak dan menghasilkan keluaran nilai curah hujan yang displaynya dapat dilihat pada monitor. Penakar hujan type tipping bucket, nilai curah hujannya tiap bucket berjungkit tidak sama, serta luas permukaan corongnya beragam tegantung dari merk pembuatnya. Jadi dalam kita mengoperasikan penakar hujan jenis tipping bucket, kitaharus pula mengetahui secara teliti dasar dari perhitungan data yang dihasilkannya. Untuk itu perlu dilakukan pengetesan atau mengkalibrasinya, dengan cara menuangkan sejumlah air sesuai dengan luas permukaan corong dan nilai curah hujan tiap jungkit / tip bucketnya. Jadi nilai curah hujan 1 mm yang masuk pada luasan permukaan corong yang berbeda, maka volume air yang tertampung pun berbeda contohnya :

    Masing-masing penakar hujan yang berbeda merk, dan luas permukaan corongnya tersebut, berbeda pula nilai tiap jungkit / tip bucketnya, misalnya ada yang 0,1 mm, 0,2 mm dan 0,5 mm. Sebagai contoh untuk luas corong 200 Cm2 dan nilai tiap jungkit / tip bucket 0.2 mm, maka volume air yang dituangkan 4 Cc akan menjungkitkan bucket sesaat setelah airnya tercurah semua, keadaan ini akan berulang lagi pada giliran bucket berikutnya. Apabila saat air telah dituangkan semua tapi bucketnya belum berjungkit, atau air belum tertuang semua tapi bucketnya telah berjungkit, maka dalam keadaan ini kita harus mengupayakan penyetelan kedudukan tinggi rendahnya penyangga bucket. Upaya ini dilakukan sampai mendapatkan hasil yang benar-benar tepat, sesuai dengan perhitungannya. Dibawah ini tabel jumlah atau volume air yang dituangkan, sesuai dengan luas corong dan nilai curah hujannya.


  2. KLASIFIKASI IKLIM BERDASARKAN TIPE CURAH HUJAN

    Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-bidang tersebut (Lakitan, 2002).

    Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus. Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di Indonesia sering ditekankan pada pemanfaatannya dalam kegiatan budidaya pertanian. Pada daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas kegiatan produksi pertanian, sedangkan ketersediaan air merupakan faktor yang paling menentukan dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya padi.

    Variasi suhu di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat (altitude/elevasi), suhu udara akan semakin rendah seiring dengan semakin tingginya ketinggian tempat dari permukaan laut. Suhu menurun sekitar 0.6 oC setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat. Keberadaan lautan disekitar kepulauan Indonesia ikut berperan dalam menekan gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul (Lakitan, 2002). Menurut Hidayati (2001) karena Indonesia berada di wilayah tropis maka selisih suhu siang dan suhu malam hari lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim kemarau dan musim hujan), sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub selisih suhu musim panas dan musim dingin lebih besar dari pada suhu harian. Kadaan suhu yang demikian tersebut membuat para ahli membagi klasifikasi suhu di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.

    Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama (Lakitan, 2002). Tjasyono (2004) mengungkapkan bahwa dengan adanya hubungan sistematik antara unsur iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan pemahaman baru tentang klasifikasi iklim, dimana dengan adanya korelasi antara tanaman dan unsur suhu atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau presipitasi dipakai sebagai kriteria dalam pengklasifikasian iklim.Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:

    a. Sistem Klasifikasi Koppen

    Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates) (Safi'i, 1995).

    b. Sistem Klasifikasi Mohr

    Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan (Anon, ?).

    c. Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson

    Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk (2000) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ; Safi'i, 1995).

    Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).

    Table Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson


    d. Sistem Klasifikasi Oldeman

    Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan (Tjasyono, 2004).

    Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4 dan sub 5.

    Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980)

    Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman



  1. PENGARUH PRESIPITASI TERHADAP PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TANAMAN

Besarnya curah hujan mempengaruhi keadaan air tanah, aerasi, kelembaban, udara, dan secara tidak langsung juga menemukan jenis tanah sebagai media tumbuh tanaman oleh karenanya curah hujan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman

Curah hujan adalah unsur iklim yang sangat berubah-ubah dari tahun ke tahun, adalah penting bahwa setiap analisis iklim pertanian mempertimbangkan variabilitas ini dan tidak hanya didasarkan atas nilai rata-rata. Total curah hujan tahunan untuk kano (12oU) dari tahun 1916 sampai 1975. Ini adalah catatan curah hujan khas dengan variasi besar dan disertai periode-periode pendek di atas dan di bawah curah hujan rata-rata. Curah hujan rata-rata adalah 850 mm dan total tahunan berkisar dari 416 mm pada tahun 1975 sampai 1181 pada tahun 1931.

Pada umumnya di daerah tropik, terdapat variasi yang nyata dari tahun ke tahun dalam permulaan dan lamanya musim hujan dan dalam jumlah hujan yang jatuh, oleh itu perlu bahwa kultivar-kultivar tanaman mampu tumbuh baik dalam kisaran kondisi curah hujan tersebut. Adalah penting untuk mempertimbangkan cuaca dalam tahunan tersebut ketika menafsirkan penelitian fisiologi tanaman dan percobaan-percobaan pemuliaan tumbuhan.

Hujan turun dari awan, adanya awan belum tentu turunnya hujan. Hujan baru turun bila butir-butir air di awan bersatu menjadi besar dan mempunyai daya berat yang cukup dan suhu di bawah awan harus lebih rendah dari suhu awan itu sendiri, maka butir-butir air yang telah besar dan berat jatuh sebagai hujan

Curah hujan yang dinyatakan dalam milimeter (mm) yaitu tinggi lapisan air yang jatuh di atas permukaan tanah, andaikata air tidak meresap ke dalam tanah, mengalir atau terjadi penguapan akan mempunyai volume 1 liter. Apabila terdapat genangan maka hal tersebut akan menimbulkan permasalahan bagi tanaman. Genangan selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk ke pori juga akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO2, sebagian tanaman tidak mampu menahan keadaan tersebut dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O2. Pengaruh genangan pada tajuk tanaman yaitu: penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan penuaan, epinasti, pengguguran daun, pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan kering, pembentukan aerenkim di batang. Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak genangan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Fase yang peka genangan adalah fase perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian.

Genangan pada fase perkecambahan menurunkan jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan sangat memerlukan O2)‏ Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah muda gugur.

. Apabila tingkat curah hujan sedikit sedangkan kebutuhan tanaman akan air tinggi maka terjadi kekeringan pada tanaman. Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering, kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap kondisi ini timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun irigasi sementara dan evapotranspirasi tetap berlangsung..
















BAB III. PENUTUP


  1. Kesimpulan

Dari pembahasan dalam makalah ini dapat di ambil kesimpulan bahwa:


  1. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan- kekurangan dan kesalahan dalam tatacara penulisan maupun pembahasannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan untuk menjadi acuan dalam penulisan makalah berikutnya.






DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan

http://id.wikipedia.org/wiki/Presipitasi

http://ipankreview.wordpress.com/2009/03/23/presipitasi/

http://ipankreview.wordpress.com/2009/03/23/jenis-hujan-di-daerah-tropis/

http://kadarsah.wordpress.com/2007/06/30/jenis-jenis-hujan

http://mbojo.wordpress.com/2007/05/02/klasifikasi-iklim/

http://mtnugraha.wordpress.com/2009/07/05/alat-pengukur-curah-hujan-jenis- sifon/

http://one.indoskripsi.com/node/7135

http://sainsone.wordpress.com/kimia/sifat-kimia-sifat-fisika-dan-proses-pemisahan-zat/

http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/24/sifat-%E2%80%93-sifat-kimia-air/

http://www.mysimplebiz.info/tutorial/isi/geografi3.htm

http://www.rt-net-kapelima.com/curahhujan/index.php













more »